Minggu, 27 Maret 2011

KEEGOISAN MU.

            Assalam…???
            Separtinya aku tidak bisa menulis lagi, aku tidak paham dengan persaanku kenapa begitu takut. Mungin aku tidak bisa mengolah skata bagaimana seharusnya aku baik dan benar. Seperti anjing yang merindukan majikannya, aku memag kotor dan mungkin bagimu sekarang lebih dari kata kotor. Aku tidak bisa mengerti dengan kelakuanmu yang begitu tinggi dan keras  kepala, tapi yang jelas hari ini terlihat betul keegoisannya. Seolah-olah dia seperti raja yang lantas dengan tertawa dia menyuruh bawahannya apa saja dengan sikapnya yang begitu bodoh dan rakus. Tapi ini terlihat sangat betul keegoisannya yang takabur  tinggi hati, sombong, dan keras kepala. Aku di lempar dengan kunci besi yang membuatku merasa sakit. Aku merasa di kucilkan dan tidak di anggap, ketika kedua kakiku aku pijakkan tepat di atas lantai rumahnya, ha ha ha aku persis sekali seperti pengemis yang kotor dan menjenuhkan. Aku di ludahi dan sangat benar-benar  tidak di hormati, Kepalaku perasaanku lelah menahan kebohongan itu.
            Entah berapa hari lagi semuanya aku diam lalu hilang, aku juga tidak akan memaksa. Tetapi kenapa ketika perasaanku lelah kaku dia datang melelehkan kebekuan itu, dan lalu di titik kapan sikapnya berubah menjadi batu yang lalu di lemparkan bertubi-tubi ludahan kata-kata di setiap perkataannya. Aku menahan itu, tapi semakin hari semakin tinggi keangkuhannya, tapi jika seandainya lalu kamu merasa (memang sekarang kepribadianku sudah tidak akan pernah baik dimatamu), lantas bagaimana aku menjawab pembalasanmu itu???????/
            Bagaimana aku tidak merasa seperti itu sedangkan sikapmu yang aku pahami sekarang adalah kelakuan yang seperti itu yang aku gambarkan, dan dengan tingginya nada bicaramu kamu berucap ya beginilah aku sekarang  entah kenapa. Memang takabur, aku sekarang juga enggan untuk berfikir dan lama-lama berbicara tentang apa saja dengan keboohanku tentangmu itu. Ha.ha..ha.. memang sudah seperti musuh yang dulu nya hangat lalu sekarang menjadi layu dan  pudar. Tak banyak lagi yang harus di lebih lamakan lagi, toh kenyataannya juga lesu untuk bicara. Aku juga masih sangat merasa binggung dengan semuanya itu yang sekian kali selalu terulang dan menjadi derita, membungkus, mencela, mencibir, tragis dan menyesatkan. Tapi ya sudahlah biarlah aku akan berlalu dengan waktu dan juga semuanya pasti akan berlalu begitu saja. Dan sekarang perlu di ingat bahwa akan banyak hal yang akan kamu tertawakan sekarang, dan masih sama seperti yang dulu bagiku :
KAMU TETAP SEPERTI PELANGI yang SEBENTAR DATANG LALU PERGI.
Pagi itu 10:00, 20-3-2011 pagi : Belum genap 5 menit aku datang dan duduk di ruang tamu lalu : Katanya :
Ø  Nanti, waktu kamu pulang lantas aku akan menyelesaikannya.
Ø  Lalu aku harus bagaimana? Apakah aku harus pulang terlebih dahulu lantas kamu aku menyelesaikan itu.
Ø  Yang  jelas ya… mungkin seperti itu.
Ø  Baiklah. ( lalu aku pulang dan kesimpulannya aku tidak di anggap.) {An Nahl- lebah.}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar