Sabtu, 26 Februari 2011

KASEMBON




Assalam…?
            Hari ini tentang desaku tercinta. Desa Kasembon,yang letaknya di malang barat, kecamatan kasembon kab.malang provinsi jawa timur, yang batas wilayahnya berbatasan dengan kab.kediri. Di desa kasembon aku dilahirkan dengan limpahan doa, kasih sayang, air mata, cerita,harapan dan aku di besarkan dengan dedikasi yang tinggi oleh ibuku, (mak)/nenek,(mbak)/kakak perempuan dan juga saudara-saudaraku. Desa kasembon, mempunyai banyak tempat-tempat  wisata yang indah dan layak di kunjungi, dan salah satu tempat istimewa yang sudah terkenal namanya sampai di kota tetangga Kediri,Lamongan,Surabaya,Blitar,dll dan juga pernah di kunjugi serta di siarkan oleh televisi swasta TRANS 7 dalam acara jejak petualang wisata itu adalah Kasembon Refting.  Kasembon refting adalah wisata arum jeram, dan merupakan salah satu aset besar yang di miliki oleh desa kasembon.Kec.Kasembon,Kab.Malang. Di tempat itu kita bisa memacu adrenalin, kekompakan kelompok dan tentu saja pasti akan basah-basahan di sungai. Tapi tenang karena keamanan di wisata kasembon refting sangat di jaga, dengan memakai sepatu sandal, pelampung dada, pelindung kaki dan tangan, dan yang pasti memakai helm kepala. Selain kasembon refting,desa kasembon juga memiliki tempat yang indah  dengan pemandangan alam yang bagus, damai yang patut di kunjungi untuk bersantai di waktu libur,dengan keluarga, relasi, pacar, teman, saudara, sahabat dan semuanya. Tempat- tempat itu adalah Waduk Siman, PLTA Mendalan, PLTA Siman Pondok Agung, Ceplesi,Bong, dan Candi Sapto
Waduk siman sebangsa danau berfungsi sebagai tempat air yang di gunakan untuk tenaga pembangkit listrik di desa pondok agung dan sekitarnya, yang di oprasikan oleh PLTA mendalam dan juga PLTA siman pondok agung untuk memasok tenaga pembangkit listrik satu-satunya yang mengaliri listrik se-desa kasembon. PLTA mendalan dan juga PLTA siman juga memperbolehkan untuk di jadikan kunjungan sekolah jika seandainya dari sekolah-sekolah kecamatan lain ingin melalukan studi lapangan. Ceplesi dan juga Bong terletak tidak jauh dari PLTA mendalan,desa rekesan, he…he…he…. Desa rekesan. Tempat itu sama fungsinya yaitu tempat air yang nantinya di gunakan untuk keperluan PLTA. Sedangkan candi sapto adalah satu-satunya aset peninggalan sejarah yang di miliki desa bayem kasembon yang masih tersisa sampai sekarang. Meskipun candi itu adalah peninggalan sejarah tetapi pemerintah setempat kurang memperhatikan karena memang tempatnya jauh dan diapit oleh gunung-gunung.
 Tidak itu saja, desa kesembon juga mempunyai sumber daya alam yang berpotensial. Hampir di kec.kasembon lahan yang tidak dihuni oleh rumah-rumah, ditanami berbagai macam tanaman. Dan yang paling mendominasi adalah padi. Pemandangan hijau terlihat di sana sini, tetapi jika sudah mulai memanen semuanya menjadi kuning di sana sini, dan tentu saja para petani sangat bersemangat untuk memanen masing-masing hasil sawahnya,

dan jika sore datang menjelang petang udara yang tadinya sejuk semakin bertambah sejuk, alam yang dingin dan juga pemandangan gunung-gunung yang berjajar menambah harum desa kasembon tercinta. Di samping itu di bidang perternakan, desa kasembon  juga menyuplai banyak yang hasil ternak, salah satun perternakan yang paling besar yaitu ternak ayam, setelah itu sapi,kambing,kerbau,bebek,lele,burung puyuh, dan bahkan ternak jangkrik.
Desaku memang anugrah bagiku yang di huni oleh orang-orang yang rukun, tolong menolong, baik hati, ramah, yang berbeda tetapi mempunyai rasa satu, status sosial dll, yang sudah aku kenal sejak 20 tahun yang lalu, yang redup,pilu,senang,semangat dan selalu bersama dengan isinya. Alhamdulillah… dan semoga aku selalu mencintai, membanggakan desa kecilku serta Tanah Air Tercinta, Ibu Pertiwi,INDONESIA RAYA, sampai nanti,tidak akan pernah hilang dari lubuk hati. Amiin. Wassalam…

Lampiran foto tentang desa kasembon“ data pribadi”  :



   

PEMBAGIAN JAMAN MENURUT KEBUDAYAANNYA

ZAMAN PALEOLITHIKIM

       Manusia paleolithikum masih rendah sekali tingkat peradabannya. Hidupnya mangembara sebagai pemburu, penangkap ikan dan pengumpul bahan-bahan makanan, seperti buah-buahan, jenis-jenis ubi, keladi, dan jenis makanan lainnya. Jadi sebanyak-banyaknya hanya mengumpulkan bahan makanan saja (foodgathering).

      Jaman palaelithikum berlangsung sangat lama, kira-kira 600.000 tahun. Seakan-akan nampaklah betapa berat, sulit lagi uletnya perjuangan manusia untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang sebenarnya, untuk mencapai kedudukan yang istimewa. Kita sudah ketahui bahwa menjelang akhir peistosen manusia telah menjadi manusia betul, homo sapien. Maka sebagai manusia di dalam jaman holocen pertumbuhannya tidak lagi di persoalkan. Manusia holocen kebudayaannya melalui jalan perkembangan terus, semakin lama semakin cepat, sesuai kemampuan dengan akalnya.sehingga dalam waktu kira-kira 20.000 tahun (sejak permulaan jaman holocen) kita mencapai tingkatan yang sangat jauh lebih dari apa yang di capai oleh manusia palaeolithikum.

      Setelah plestocen berganti dengan holocen, kebudayaan palaeolithikum tidak begitu lenyap melainkan masih berlangsung. Tetapi masih berlangsung. Di Indonesia kebudayaan palaeolithikum itu mendapat pula pengaruh-pengaruh baru dengan mengalirnya baru dari asia yang membawa corak lain. Kebudayaan baru itu di sebut kebudayaan <Mesolithikum>. Alat-alatb dari tulang dan juga flakes, yang di dapatkan  dalam jaman Palaeolithikum, mengambil bagian penting dalam jaman Mesolithikum.

      Kebudayaan mesolithikum itu di negeri kita terutama sekali di dapatkan bekas-bekasnya di Sumatra, jawa, Kalimantan, sulawesi dan baru-baru ini di flores. Dari peninggalan-peninggalan itu dapat di ketahui bahwa manusia jaman itu terutama masih hidup berburu dan menangkap ikan. Seperti juga pada jaman palaeolithikum. Tetapi sebagian sudah punya tempat tinggal tetap. Sehingga tidak mustahil bahwa bercocok tanam kecil-kecilan dan sangat sederhana sudah dikenalnya.

       Beka-bekas tempat tinggal mereka di temukan di pinggir pantai (kyokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (abris sous roche). Terutama di sanalah terdapat banyak bekas-bekas kebudayaan, di samping penemuan-penemuan lepas lainnya.

BIOGRAFI


Firna Niahara, putri dari Ibu Hartutik dan Bpk. Samper riyanto, anak ke-4 dari 4 bersaudara. ia di lahirkan di kasembon Malang, jawa timur pada tanggal 11 September 1990. Setelah menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak di TK Dharma Wanita kasembon selama  2 tahun, ia melanjutkan sekolah di SDN Kasembon 1, setelah lulus ia melanjutkan sekolah di SMPN 1 Kasembon selama 3 tahun, lalu melanjutkan sekolahnya lagi di SMAN Ngoro-Jombang dan pada tahun 2010 ia menempuh Program Sarjana FKIP. Pendidikan Sejarah di UNIVERSITAS NEGERI JEMBER.

Prestasi yang pernah di raihnya yaitu Juara 1 Tenis Meja (PORSENI)
Pekan Olahraga dan Seni Tingkat Kab.Malang tahun 2003, Juara 1 Tenis Meja putri  (MAPEL) Mata Pelajaran Olahraga Tingkat Kab.Malang tahun 2003, 8 besar Kejuaraan Tenis Meja Tingkat Provinsi Se-Jawa Timur tahun 2004 di Surabaya dan Banyuwangi tahun 2004, Juara 1 Kejuaraan Basket Se-Batu Raya yang di selenggarakan oleh Club BasketBall AL-Ahli tahun 2005, Juara 2 Tenis Meja dalam rangka Olimpiade Olahraga Se-Kab. Jombang tahun 2008. Selain itu juga pernah menjabat sebagai wakil ketua majelis perwakilan kelas (MPK) di SMPN 1 Kasembon, dan aktivitas semasa kuliah sampai sekarang yaitu mengikuti (UKM) Unit Kegiatan Mahasiswa, UKM HMP-Kelamas, UKM Prisma, UKM Basket, Kader GMNI,  UKM BuluTangkis, IKMJJ, UKM Reog, UKM Tenis Meja, dan menjadi  Pengurus Fakultas BM, di Universitas Negeri Jember.