Kamis, 24 November 2011

BIODATA : Sebaris Kisah Tentang Ardianti Firdasari

           BIODATA : Sebaris Kisah Tentang Ardianti Firdasari. Ardianti Firdasari lahir di Jakarta, 16 Desember 1986. Putri dari Bapak Adnan & Ibu Farida Hanim.  Firda memiliki Postur: 170 cm/ 58 kg, dan bergabung di Klub Jaya Raya Jakarta, dan perlu di ketahui meskipun Firda seorang Altet Bulu Tangkis Dunia, dia mempunyai Hobi yaitu  Baca.
            Ardianti Firdasari adalah pebulu tangkis Indonesia. Firda bergabung dan memperkuat tim nasional bulu tangkis Indonesia sejak tahun 2004. Firda juga salah satu pemain yang mempunyai skill yang bagus, permainan yang bagus dan berfariasi, meskipun sering gagal dalam menjuarai Turnamen tetapi Firda selalu menunjukan permainan terbaiknya, keuletannya dan semangat juang yang luar biasa di dalam pertandingan.
            Pada turnamen Piala Uber di Jakarta, 2008, dia menjadi tunggal kedua putri setelah Maria Kristin Yulianti. Pada bulan Desember, di SEA Games 2009 Vientiane, Laos. Firda tidak bisa menyumbangkan medali bagi Indonesia, setelah dikalahkan tunggal putri muda Thailand yang masih berumur 14 tahun, namun pada SEA Games 2011 di IndonesiaFirda menyumbangkan medali Perak Untuk Indonesia .
            Firda sekarang menjadi tunggal putri pertama Indonesia. Prestasi pada tahun 2005 Juara New Zealand Open 2005 dan medali emas Tunggal Putri SEA Games. 2006 Juara Belanda Open 2006. 2007 Medali Perak Tunggal Putri SEA Games. Medali Emas Beregu Putri SEA Games, Runner-Up Sudirman Cup di Scotland dikalahkan China. 2008 Perempat final tunggal putri Denmark Open dikalahkan Tine Rasmussen dari Denmark. Runner-up Uber Cup di Jakarta dikalahkan China. 2009 Semi finalis Sudirman Cup di Guangzhou,China, Perempat final tunggal putri Denmark Open dikalahkan Tine Rasmussen dari Denmark,Perempat final tunggal putri Perancis Terbuka Super Series, Perempat final tunggal putri Korea Terbuka Super Series, Medali Perak beregu wanita SEA Games XXIV 2009 di Vientiane, Laos. 2010 Runner-up Kumpoo Macau Open Badminton Championships, Semi finalis Uber Cup, Semi finalis beregu wanita Asian Games, 2011 Perempat final YONEX Australian Open Grand Prix Gold, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, Runner-Up Medali Sea Games 2011 di Jakarta.















Selasa, 25 Oktober 2011

Cinta Yang Datang Dari Sebuah Biji Kompetisi Tenis Meja 24/10/2011, Sejarah Perkembangan Tenis Meja Di Indonesia.

120 Menit Cinta yang datang dari sebuah biji kompetisi Tenis Meja 24/10/2011, Sejarah Perkembangan Tenis Meja Di Indonesia :
            Ketika aku pijakkan kakiku di arena kompetisi antar fakultas rasa resah itu muncul ketika kulihat begitu banyak lapangan tenis meja yang sudah tertata rapi yang siap menjadi kawan untuk di pertandingkan nanti. Beberapa peserta dari masing-masing fakultas memainkan Bed yang di gunakan dalam permainan tenis meja, suara yang tidak asing bagiku pantulan bola kecil warna orange yang dipukul yang di pantulkan ke lapangan tenis meja dimana suara itu selalu aku dengar  dan aku buat nada indah itu satu minggu satu kali.
            Lama aku memainkan bola kecil itu dengan pukulan yang aku punya smash service dan lainnya sebagaainya. Setelah lelah aku istirahatkan tubuhku di kursi besi hitam aku ambil air mineral dan aku teguk air itu untuk menghilangkan rasa hausku, lalu kedua mataku menatap keujung di sebrang lapangan seorang pria yang memakai baju berkera warna biru berselimut keringat di wajah tampannya, memakai bawahan pendek warna hitam mengayun bed dengan pukulan yang keras dan konsisten. Semakin lama semakin lama, tidak aku sadari aku telah lama memperhatikan baju biru itu wajah yang begitu konsentrasi memikat pikiranku wajah tanpa senyum dan tak sepengal suara yang keluar dari mulutnya itu, entah kenapa aku semakin asik memperhatikan baju biru itu karisma yang membuatku enggan untuk menoleh kearah ke meja yang lain meskipun pada waktu itu banyak sekali wajah tampan, cantik, dan pola permainan yang luar biasa dari masing-masing pemain.
            Baju biru itu ada di sebuah meja lapangan no 3 dan aku menatapnya di samping meja lapangan no 1. Perasaan yang bahagia timbul begitu saja entah rasa apa ini yang indah sekali aku rasakan dan sampai akhirnya baju biru itu pindah bermain di meja lapangan no 1, rasa itu semakin keras berbisik dan menguncang perasaan yang penuh harap, namun tak ku sadari berharap apakah itu semakin lama semakin indah bagiku terasa dekat dan bahagia, sampai pada akhirnya dia menghampiri ke arahku, tas hitam di sampingku ternyata miliknya Oh…My God Baju Biru itu mengambil sebuah tas hitam disamping kananku dan membukanya mengambil botol air mineral di dalam tasnya. Entah ada apa tanpa rasa malu canggung atau apalah aku tak sungkan bartanya :
F : Mas nya namanya siapa dari Fakultas mana?
D : Saya Denis mbak dari Fakultas Sastra Angkatan 2009, Mbaknya nama nya siapa???
F :  O…. 2009 to mas? Anu saya $%^#>*&@ mas.
            Percakapan yang begitu berkesan bagiku, dan setelah itu aku dapatkan nomor HP nya dan sebaliknya, berencana untuk berlatih bersama. Cinta yang datang dari sebuah biji kompetisi Tenis Meja, namun entah  pada akhirnya biji itu akankah tumbuh ataukah hanya menjadi sebuah biji yang indah dalam 120 Menit.
Sejarah Tenis Meja Di Negara Kita Indonesia
            Nah jika kita berbicara mengenai Tenis Meja, bagaimana ya asal mula permainan ini? Dari negara mana permainan ini muncul???. Sejarahnya Tenis meja itu seperti apa? Tenis Meja muncul di asia di bawa oleh tiga negara yang mempunyai peradaban yang luar bisa, ketiga negara tersebut adalah China, Jepang, dan Korea. Di negara China istilah Tenis Meja tidak begitu di kenal mereka menyebut permainan ini dengan istilah Ping Pong dan pada saat ini di Indonesia sendiri nama Ping Pong atau Tenis Meja juga sudah tidak asing dengan nama tersebut. Tenis meja masuk ke negara Indonesia pada tahun 1930 dimana pada waktu itu bukan masyarakat kita yang memainkan melainkan hanya orang-orang belanda saja, dimana mereka untuk menghilagkan rasa lelah atau untuk refresing. Dan pasa tahun 1939 permainan ini dapat dimainkan di Indonesia dan pada waktu itu beberapa dari masyarakat kita tokoh petenis kita mendirikan sebuah perkumpulan yaitu dengan nama PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia), dan pada akhirnya pada tahun 1960 di Indonesia telah berubah menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) sampai sekarang dan pada tahun 1961 Asia termasuk Indonesia telah menjadi anggota dari yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia). Tujuan dibentuknya ATTU adalah sebagai berikut :
            1. Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
            2. Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia. Dasar pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar sesame anggota uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.
            Perkembangan Tenis Meja Indonesia bisa dikatakan pesat terbukti munculnya berbagai pertandingan seperti PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh kalangan Swasta, perkumpulan-perkumpulan tenis meja di Indonesia dan lain sebagainya. Permainan ini mengalami perkembangan pesat dimana dalam perjalanannya di adakan pertandingan antar negara, mendirikan federasi tenis meja asia atau di sebut dangan  istilah The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan kejuaraan Asia di 10 Negara yaitu :
Kejuaraan
Negara
Tahun
Pertama
Singapura
1952
Kedua
Tokyo
1953
Ketiga
Singapura
1954
Keemat
Manla
1957
Kelima
Bombay
1960
Keenam
Manila
1963
Ketuju
Seoul
1964
Kedelapan
Singapura
1967
Kesembilan
Indonesia (Jakarta)
1969
Kesepuluh
Nagayo
1970
















Kamis, 13 Oktober 2011

Gempa Bumi 6,8 SL Guncang Universitas Jember, Mahasiswa Beserta Dosen Panik Dan Berhamburan Keluar Gedung.

Jember, Kamis 13 oktober 2011:
            Sekitar pukul 10:20 WIB 52 Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan di gedung 1 Ruang 32 Universitas Jember Panik dan berlarian ke luar Gedung. Hal serupa juga dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi yang pada saat itu mengikuti perkuliahan di gedung 1 Universitas Jember. Ratusan Mahasiswa FKIP dan juga seluruh Dosen Universitas Jember panik, dan berteriak histeris ketakutan karena Gempa yang di perkirakan yag di dapat  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan kekuatan 6,8 skala Richter (SR) terjadi sekitar pukul 10.16 WIB, dengan lokasi 9,89 derajat SL dan 114,53 derajat BT dengan pusat gempa di 143 km Barat Daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
            Menurut kawan Fadila mahasiswi FKIP Pend. Sejarah Angkatan 2010 Universitas Jember Gempa terjadi kurang lebih sebanyak dua kali di mana gempa yang pertama tidak begitu keras dan yang ke dua sangat kuat terasa sampai kursi yang diduduki mahasiswa bergerak keras, yang mengakibatkan Pyan di dan juga lampu sedikit ada yang retakan di ruang 32. Tidak berhenti di Pukul 10:20 WIB Guncangan gempa bumi juga terulang lagi sekitar pukul 15:30 WIB Gempa bumi yang kedua ini menurut bebertapa sumber yang di dapat dari masyarakat setempat telah merobohkan Beberapa Rumah.
            Setelah beberapa menit gempa berlalu para mahasiswa dan dosen melanjutkan perkuliahan kembali. Serta berpesan hati-hati dan tetap Waspada. Perkuliahan di tutup dan masing-masing mahasiswa keluar gedung dengan perasaan yang masih takut, panik dan sedikit lecet di beberapa mahasiswi yang terjatuh ketika berlarian menyelamatkan diri dari Gempa Bunu. Kamis 13 Oktober 2011, Mahasiswa Universitas Jember DiLanda Gempa. 

Rabu, 21 September 2011

Sahabat Terbaik...???

            Hai-hai….. apa kabar ini??? Hem.. lama bgtz g pernah nulis lagi, sibuk bgtz soalnya.. heheheheheh…,. Oke deh kali tentang kali kata “ Sahabat Terbaik atau Best Friend”, kira-kira di era yang serba canggih sekarang ini sahabat terbaik itu masih ada g ya??? Kira-kira ada g???
            Oke kita selami lebih dalam lagi. Sahabat adalah orang yang senantiasa peduli dengan diri kita entah baik atau buruk yang melekat di baju kehidupan kita. Sahabat selalu ada dalam setiap apapun baik di kala sedih atau senang, dan dia juga selalu senantiasa ada didekat kita dalam apapun itu. Selalu tertawa dan abadi didalam relung hati yang memberi tanpa harus berharap kembali, merasakan yang kita rasakan, gembira duka suka bahagiya, mereka selalu ada dan pasti menemani di samping kita. Ketika rasa suka kegembiraan datang, mereka juga ikut merasakan meloncat-loncat kegirangan karena mendengar salah satu sahabat terbaiknya berhasil, bahagia atau ketika kita sedang dapat lotre mungkin heeheh…., mereka selalu merasakan apapun yang kita rasakan. Sahabat memang begitu berarti, sangat dan sangat berarti. Tetapi terkadang ketidak samaan, perbedaan selalu memberikan keluh kesah, perbedaan yang selalu meraba-raba dalam kesetiap harinya yang terkadang dan bahkan sering memaksa kita untuk diam dan lalu pergi menjauhi sahabat kita, mengalah agar semuanya akan tetap baik-baik saja, karena sahabat itu mengerti kita kapan ketika marah, kita kecewa, sedih dan rasa yang lainnya. Persahabatan dan sahabat terbaik akan pupus dan mengering ketika kita sudah merasa di abaikan, di hianati, di kecewakan, di bohongi, ketidak terbukaan, yang kehilangan rasa kasih sayang kepercayaan dan memudarnya kesetiyaan.
            Lalu masih adakah saat sekarang ini sahabat  terbaik???  Dan di sinilah kita baru tau, apakah iya ini yang dinamakan sahabat terbaik ketika semuanya itu hilang, dan mulai terlupakan. Tetapi sahabat terbaik itu tidak akan pernah pergi meskipun kita lupa, tidak akan pernah marah ketika kita lupa meneleponya, tidak akan marah ketika kita lagi-lagi terlupa untuk menanyakan keadaanya, sahabat terbaik sungguh luar biasa. Kau begitu berarti sangat dan sungguh mulia.
            Ada pepatah yang di sebutkan oleh kawan saya “jika sudah ada sahabat baru, sahabat lama pasti terlupakan”, ya memang sering kali begitu dan itulah faktor penghambat yang sangat susah sekali kita hindari dan dengan begitupun kita akan semakin susah mengetahui apakah saya, apakah kita mempunyai sahabat terbaik yang selalu senantiasa meneriakki kita dengan tutur kata yang baik semangat-semangat yang luar bisa yang saling memberi ikhlas tulus tanpa harus memikirkan balasan, yang selalu rela berkorban hanya untuk agar bisa melihat kita kertawa.             Sahabat terbaik bagaikan shodara yang setia dan tulus. Tetapi bagi saya pribadi sahabat baru adalah perak dan sahabat lama adalah emas, dan jika ada teman baru teman lama pasti di tingglakan, ya ya ya…kalimat itu memang ampuh kebenarannya terbukti untuk saat ini saya mengalaminya menjadi orang yang tertinggalkan karena ada keterbaruan itu, tapi ya sudahlah tidak ada masalah karena kita tidak perlu memberitahukan betapa besar kita menyayangginya dan tulus kepadanya. Cukup selalu berbuat baik dan selalu senang tiasa ada jika sahabat kita membutuhkan kita untuk teman bersantai atau hanya sekedar sebagai bahan panggilan ketika dia membutuhahkan kita untuk teman bercerita melepas lelah keluh kesahnya di hari itu.
            Tidak semua orang bisa mendapatkan sahabat terbaik, apalagi di era sekarang ini, menurut kamu apakah masih ada sahabat terbaik, menggarapkan sahabat terbaik untuk kita miliki…??? Pertanyaan yang tidak bisa di jawab dalam hitungan detik menit atau bahkan jam. Dan jika di antara kita sudah yakin bahwa kita punya best friend… maka jagalah persahabatan itu, dari akar, pohonnya, daun ranting dan sampai akhirnya nanti akan tumbang lalu sama-sama layu dan mati. Jangan pernah sia-siakan sahabat kita sahabat terbaik kita yang sekiranya selalu ada untuk menemani kita karena jika suatu nanti dia pergi pasti akan terasa betapa berharganya sahabat terbaik kita. Sudah sangat terasa cukup hanya memiliki 1 sahabat terbaik yang menyayangi kita bagai shorada, dari pada kita miliki 1000 teman yang hanya sekedar tau tanpa mau rela berkorban untuk persahabatan dan menyayangi kita dengan tulus dan apa adanya. Jaga persahabatan ini dan sahabaat terbaik kita, jangan kecewakan dia dan jangan pula kita meninggalkannya. 











Jumat, 19 Agustus 2011

CINTA DI SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI


Assalam…???
            Hari ini tentang SLG, apa sih SLG itu ??? SLG atau kepanjangan dari Simpang Lima Gumul adalah bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Kediri dimana bangunan yang di katakan bangunan tertinggi di Kediri dan menelan biaya pembangunan sampai dengan jumlah yang fantastik kurang lebih yaitu 33 milyar rupiah. Bagaimana tidak bangga mempunyai bangunan yang di sangga oleh empat pilar yang berdiri kokoh dengan pangkuan pilar-pilar beton yang kuat dan megah dan bisa di sebut replica bangunan yang setara dengan bangunan bersejarah di Pranci yaitu bangunan Arc de Triomphe. SLG atau Selang atau simpang lima gumul adalah suatu bangunan yang berdiri kokoh di  titik temu antara 5 arah yaitu Pare,Kota Kediri dan Kecamatan Gampengrejo, Kecamatan Pagu, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, dan Kecamatan Plosoklaten dan Gurah.

            Masyarakat Kediri memang patut bangga dengan bangunan yang bediri sekitar 25 meter itu, dan sekarang menjadi tempat wisata bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya. Luar bisa sekali. SLG indah dan sangat tertata, dimana menpunyai lapangan parker yang luas, seluas-luasnya mempunyai 4 pintu masuk di lorong bawah jalan raya, pintu yang di sangga 4 bangunan beton yang gagah dan indah sekali untuk menikmati suasana, tak perlu khawatir juga karena masuk ke area SLG hanya di pungut biaya parker sebesar Rp 1000,- dan Mobil Rp 2000,- setelahnya kita bisa bermain-main sepuasnya gratis tapi jangan lupa SLG juga ada jam tutupnya yaitu pukul 22:00 WIB. Dan bagi pengunjung yang tidak membawa kamera jangan khawatir karena di sana juga ada yang menyediakan jasa kamera yaitu Rp 10.000.- satu paket 3x3, 4x3, 5R dan sesuai pesanan, SLG juga menyediakan tempat anak muda-muda untuk internetan secara gratis yaitu ada wifian di segala sudut SLG, pokoknya enak berlibur di sana dengan sahabat, shodara, kawan, keluarga atau pacar. Dan di simpang lima gumul lah aku bisa bertemu dengan seseorang yang lama sekali tidak berjumpai selepas SMA, bikin janji sore itu dan akhirnya bisa tertawa dan bincan-bincang indah. Dan tak lupa jika mau main-main ke SLG jangan lupa untuk bawa bekal dari rumah entah nasi minuman makanan ringan dan sebagainya karena disana pasti akan jarang di jumpai kios yang menyediakan orang jualan, dan tak lupa ketinggalan satu hal yang penting yaitu jangan lupa bawa jaket karena di simpang udaranya sangat dingin sekali entah pagi siang apalagi dimalam hari. Oke deh itu aja tentang SLG selamat berlibur dan bahagiya.*Fs 












Rabu, 13 Juli 2011

Sosiologi ( Perubahan Sosial






(Perubahan Sosial)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi



Oleh :
Firna Niahara (100210302011)
Firdhausi Marsheila (100210302025)



FAKULTAS KEGURAUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PENDIDIKAN SEJARAH
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “PERUBAHAN SOSIAL” ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu pengetahuan Sosial Program Studi Sejarah Universitas Jember.
            Penulis dalam menyelesaikan penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing untuk mata kuliah Sosiologi.
            Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini.
            Penyusun menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah kelompok kami ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang berkompeten.

Jember, Juli 2011
Penyusun


DAFTAR ISI    
HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II. PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian dan Teori Perubahan Sosial
            2.2 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
            2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
            2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
            2.5 Proses Perubahan Sosial
            2.6 Dampak Perubahan Sosial Bagi Masyarakat
            2.7 Perubahan Sosial Bagi Dampak Globalisasi
            2.8 Cara Mengatasi Perubahan Sosial
BAB III. PENUTUP 
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
           Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Pada masyarakat-masyarakat dengan kebudayaan primitif, yang hidup terisolasi jauh dari berbagai jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain di luar dunianya sendiri, perubahan yang terjadi dalam keadaan lambat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif tersebut, biasanya telah terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, yaitu karena perubahan dalam hal jumlah dan komposisi penduduknya dan karena perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan yang terjadi secara lebih cepat tersebut, disamping karena faktor-faktor perubahan jumlah dan komposisi penduduk serta perubahan lingkungan hidup juga telah disebabkan oleh adanya difusi atau adanya penyebaran kebudayaan lain ke dalam masyarakat yang bersangkutan, penemuan-penemuan baru khususnya penemuan-penemuan teknologi dan inovasi.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa Pengertian dan Teori Perubahan Sosial?
2.      Bagaimana Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial?
3.      Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial ?
4.      Apa Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial ?
5.      Bagaimana Proses Perubahan Sosial?
6.      Apa Dampak Perubahan Sosial Bagi Masyarakat?
7.      Apa Perubahan Sosial Bagi Dampak Globalisasi?
8.      Bagaimana Cara Mengatasi Perubahan Sosial?

1.3 Tujuan makalah
      1. Untuk mengetahui  Pengertian dan Teori Perubahan Sosial .
      2. Untuk mengetahui Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial.      
      3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial.
      4. Untuk mengetahui Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial.
      5. Untuk mengetahui Proses Perubahan Sosial.
      6. Untuk mengetahui Dampak Perubahan Sosial Bagi Masyarakat.
      7. Untuk mengetahui Perubahan Sosial Bagi Dampak Globalisasi.
      8. Untuk mengetahui Cara Mengatasi Perubahan Sosia.


BAB II
PEMBAHABSAN

2.1  PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL.
      Dalam membahas mengenai perubahan sosial pertama-tama harus membedakan atas perubahan yang dilakukan ssecara terrencana dan perubahan yang tidak terencana. Bila perubahan yang terencana maka dalam sistematika berfikir pembangunan dapat di kelompokan sebagai bagian pembangunan, akan tetapi perubahan hanya akan terjadi jika faktor  penyebab di luar faktor kesenjangan dan tidak adanya perencanaan seperti perubahan sosial yang terjadi karena faktor alam.
      Perubahan yang terjadi di masyarakat dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, inte raksi sosial,, dan sebagainya. Begitu luasnya bidang perubahan itu sehingga perlu ditentukan terlebih dahulu batasan pengertian perubahan yang dimaksud.
      Bebrapa devinisi perubahan sosial banyak diutarakan dari beberapa ahli sosiologi dan antropoli (dalam sosiologi suatu pengantar, Soerjono Soekanto,1990) sebagai berikut :
1.      John lewis gillin dan john Philip gillin, mengatakan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, serta karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
2.      Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjukan pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern dan extern.
3.      William F. Ogburn tidak mendefinisikan perubahan social, akan tetapi ia mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial.
4.      Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
5.      Mac lver perubahan sosial  sebagai bentuk perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrum) hubungan sosial.
6.      Selo Semarjan mengatakan bahwa perubahan sosial aadalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalam nilai-nilai, sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
      Dalam menjelaskan fenomena perubahan sosial terdapat beberapa teori antara sebagai berikut:
a.       Teori sosiohistoris menempatkan variable latar belakang sejarah dengan menekankan proses evolusi sebagai faktor penting terjadinya perubahan sosial. Perspektif ini melihat perubahan dalam dua dimensi yang saling berbeda asumsi: 1. Perubanhan sebagai suatu siklus dan 2 perubanhan sebagai suatu perkebangan.
b.      Teori siklus teori ini memandang perkembangan dalam sebuah masyarakat ibatar sebuah organisme. Ada masa kelahiran, masa kanak-kana, kedewasan, dan kematian. Perkembangan sebuah masyarakat membentuk sebuh siklus.
c.       Teori fungsional memandang setiap elemen mesyarakat memberikan fungsi terhadap elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul disuatu bagian masyarakat akan menimbulkan perubahan pada bagian yang lain pula.
d.      Teori Keseimbangan. Menurut teori ini masyarakat terdiri dari sejumlah bagian bagian yang saling tergantung satu sama lain, di mana masing masing bagian ini membantukeefektifanmasyarakat.
e.       Teori Konflik. yaitu menekankan pada dominasi kelompok sosial tertentu atas kelompok sosial yang lain, melihat keteraturan sosial sebagai rekayasa dan kontrol oleh kelompok dominan, dan memandang perubahan sosial dapat terjadi secara cepat dan tak teratur, yaitu ketika kelompok subordinat menggulingkan kelompok yang dominan. Perubahan Sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Konflik dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat. Setiap unsur  didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan sosial. Setiap masyarakat terintegrasi diatas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang atas sejumlah orang-orang yang lain.
      Jadi secara umum yang di maksud dengan perubahan sosial adalah terjadinya perubahan pada perangkat atau fungsi dari perorangan, kelompok atau masyarakat.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus-menerus sepanjan terjadi penerimaan dan tanggapan pada rangsangan baru. Perubahan sosial akan tetap tejadi kendati tidak terdapat perubahan yang disadari oleh kelompok perubah yang ditunjukan untuk sasaran tertentu.

2.2  BENTUK-BENTUK PERUBAHAN  SOSIAL
      Kecepatan perubahan sosial dalam berbagai masyarakat berbeda-beda. Perubahan masyarakat yang terpencil berjalan lambat, akan tetapi karena terbukanya komunikasi dan transportasi daerah itu berkenalan dengan dunia modrn, maka masyarakat itu akan berkembang dengan lebih cepat. Perubahan sosial dapat dibedakan ke dalam bebrapa bentuk, seperti :
1.      Perubahan yang berlangsung secara lambat dan cepat
      Perubahan sosial secara lambat sering di sebut dengan istilah perubahan sosial secara evolusi. Biasanya perubahan ini terjadi melalui perubahan kacil yang berkesinambungan. Evolusi terjadi juga tanpa ada rencaana atau kehendak tertentu. Cirri perubahan evolusi antara lain perubahan itu seolah olah tidak terjadi, dan umumnya tidak menimbulkan disintegrasi kehidupan. Contohnya perubahan sosial pada masyarakat tradisional atua primitif.
      Perubahan sosial secara cepat sering si sebut dengan istilah perubahan secara revolusi, yaitu terjadi secara cepat, menyangkut hal-hal yang mendasar, dan sering menimbulkan disitegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Contohnya perubahan revolusi karna politik (Revolusi Prancis). Suatu perubahan revolusi akan terjadi apabila ada faktor-faktor pendukung sebagai berikut :
a.       Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan
b.      Adanya suatu kelompok atau seorang pemimpin yang mampu untuk memimpinnya.
c.       Pemimpin tersebut mampu menampung aspirasi masyarakat dan mampu merumuskan program-program arah gerrakan.
d.      Pemimpin tersebut mampu mewujudkan tujuan masyarakatnya secara jelas.
e.       Harus ada momentum untuk bergerak pada saat yang tepat.

2.      Perubanhan yang pengaruhnya keill dan besar
      Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang tidak menyangkut berbagai aspek kehidupan dan perubahan itu tidak menimbulkan perubahan pada struktur sosial. Contohnya perubahan mode pakaian.
      Perubahan yang pengaruhnya besar adalh perubahan sosial yang dapat membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan menimbulkan perubahan pada struktur sosial. Contohnya proses industrialisasi akan membawa pengaruh perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan.

3.      Perubahan yang di kehendaki di rencanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki tidak direncanakan.
      Perubahan sosial yang diehendaki atau direncanakan adalah proses perubahan yang memang dikehendaki tau direncanakn oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan. Contohnya baru-baru ini telah di temukan tekhnologi baru didunia medis, yaitu dengan diciptkannya robot bernama Da Vinci yang digunakan untuk mengangkat fibrid atau tumor dalam rahim perempuan.
      Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang muncul diluar jangkuan pengawasan (keminculannya yang tidak diinginkan) contohnya kesenjangan sosial dan angka penganguran yang semakin membengkakk.
2.3  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL
1.      Faktor geografis
      Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami perubahan. Temperature yang terlalu tinggi dan adanya badai atau gempa bumi, semuanya membrri pengaruh terhadap manusia untuk mengubah gaya hidup mereka. Sedikit banyaknya sumber-sumber kekayaan alam akan sangat menentukan jenis kehidupan yang dialami oleh kelompok orang tertentu. Misalnya perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat desa. Tanah pertanian sekarang banyak yang dijadikan perumahan-perumahan dan pabrik yng menimbulkan perubahan pola gaya hidup sekitar.

2.      Faktor tekhnologi
      Penemuan-penemuan teknologi telah mengakibatkan perubahan sosial yang sangat lusa dalam masyarakat. Misalnya penggunaan alat-alat teransportasi san komunikasi yang cangih banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan menerimam informasi baru dari luar dalam waktu yang relatf singkat sehingga dapat mempengaruhi perubahan sosial, baik yang berdampak positif atau yang berdampak negative.

3.      Faktor   ideology
      Ideology dasar yang terdiri dari berkeyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks terdapt pada setiap msyarakat. Ideology dapat dijadikan untuk mempelihara, tetapi ian akan membatu mempercepat timbulnya perubahan jikak keyakinan-kayakinan dan nilai-nilai tersebut tidak lagi dapat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh timbulnya komunisme dan sosialisme di banyak bangsa di dunia hanya dapat berhasil idiologi-idiologi politik lama tidak mampu lagi memenuhi berbagai kebutuhan-kebutuhan orang-orang dalam negara itu.

4.      Faktor kepemimpinan
      Perubahan-perubahan sosial sering kali dipelopori oleh pemimpin yang kaharismatik karena mereka mampu menarik pengikut-pengikut dalam jumlah yang besar akan bergabung dengan meraka dlam gerakan sosial.
      Contoh pemimpin yang kharismatik yaitu Martin Luther king, Gandhi, dan soekarno-hatta. Semua gerakan yang dipimpin oleh ketiga orang tersebut behasil karena para penggikut mereka menaruh kepercayaan yang penuh.
5.      Faktor penduduk
      Peningkatan dan penurunan jumlah penduduk secara radikal dapar menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial. Sebagai contoh, pesatnya pertambahan penduduk di Indonesia berdampak pada peningkatan penganguran, kemiskinan, prostitusi, kriminalisasi dan lain-lain. Sebaliknya pengurangan jumlah  penduduk secara drastic misalanya akibat bencana alam, wabah penyakit atau akibat peperangan   yang berdampak mengakibatkan perubahan penduduk di bidang organisasi sosial, seperti terbentuknya relawan-relawan sosial.

2.4  FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
      Faktor-faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial adalh sebagai berikut :
1.      Faktor pendorong
a.       Adanya faktor intern (dari dalam masyarakat)
Faktor intern perubanhan sosial bersumber dari dalam masyarakt, yaitu sebagai berikut :
1.Bertambah atau berkurangnya penduduk
      Pertambahan penduduk  yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat,  terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misal, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah,dst.
      Sedangkan berkkurangnya penduduk yang disebabkan transmigrasi atau perpidahnya penduduk dari desa ke kota. Perpindahan tersebut mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2. Penemuan-penemuan baru
1.      Inovasi (Inovation), proses ini meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsure kebudayaan baru, dan cara-cara unsure kebudayaan baru yang diterima,dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat.
2.      Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun gagasan yang diciptakan seorang individu.
3.      Invention : penyempurnaan penemuan baru.
3        Pertentangan-pertentangan (Conflict)dalam masyrakat
      Pertentangan (Conflict) masyarakat mungkin terjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan.
4        Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam masyrarakat
      Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut perubahan-perubahan besar pada Negara itu yang mulanya berbentuk kerajaan absolute berubah menjadi dictator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis.

b.      Adanya faktor ekstern (dari dalam masyarakat)
      Faktor exsternal perubanhan sosial bersumber dari dalam masyarakt, yaitu sebagai berikut :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
      Terjadinya gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan lain-lain dapaat menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah tersebut harus berpindah ke tempat lain.
2.      Peperangan dengan Negara lain
      Peperangan dengan Negara lain dapt menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang biasanya Negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada Negara yang kalah.
3.      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
      Apabila perubahan-perubahan bersumber  pada masyarakat lain, itu terjadi karena kebudayaan dari msyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara kedua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.
4.Sistem pendidikan formal yang maju
      Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberikan nialai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara imiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara obyektif, hal mana akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.
5. Nilai bahwa manusia harus senantiasa  berikhtiar untuk mempertahankan hidup.

2.      Faktor penghambat
Adapun faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial, antara lain ebagia berikut:
1)      Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
      Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat memperkaya kebudayaannya sendiri.
2)      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
      Hal ini mungkin disebabkan hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup ataua mungkin karena lama dijajah oleh masyarakat lainnya.
3)      Sikap masyarakat tradisional
      Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi pada masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak dapat diubah menghambat jalannya proses perubahan.
4)      Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests
      Dalam setiap organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan, pasti akan ada sekelompok orang yang menikmati kedudukan perubahan-perubahan.
5)      Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaaan
      Beberapa perkelompoakan unsure-unsur tertentu mempunyai derajat integrasi tinggi. Maksudnya unsure-unsur luar dikhawatirkan menggoyahkan integrasi dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek-aspek tertentu masyarakat.
6)      Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
      Sikapa yang seperti ini sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah bansa barat.
7)      Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
      Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideology masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
8)      Adat atau kebiasaan
      Adat atau kebiasaaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat didalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya.
9)      Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

2.5 PROSES PERUBAHAN SOSIAL
      Pada dasarnya setiap masyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan itu dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan dalam masyarakat dalam suatu waktu tertentu dengan keadaannya yang lamban.
      Menurut soerjono soekanto, proses perubanhan sosial di masyarakat dapat diketahui karena adanya cirri-ciri sebagai berikut:
1.      Tidak adanya masyarakat yang tidak berhenti berkembang karenan setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat maupun cepat.
2.      Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial laiinya karena lembaga-lembaga tadi sifatnya interdependen, maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutkan merupakan suatu mata rantai.
3.      Perubaha-perubahan tidak dapat di batasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang itu mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
4.      Secara tipologis perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai berikut:
A. proses sosial
B. segmentasi
C. perubahan structural
D. perubaha- perubahan pada struktur kelompok.

Menurut Alvin L. Bertrand proses perubahan sosial adalah sebagai berikut:
1.      Difusi
      Difusi adalah proses penyebaran unsure-unsur kebudayaan (ide-ide.keyakinan,hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu satu kepada individu lain, dari suatu golongan kegolongan kain, atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.
2.      Alkuturasi
      Alkuturasi atau kontak kebudayaan merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsure-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaannya tanpa menghilangkan sifat khas kebudayaan aslinya.
3.      Asimilasi
      Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan berbeda saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama sehingga kebudayaan dari masing-masing golongan tersebut berubah sifatnya dari yang khas menjadi unsure-unsur kebudayaan yang baru yang berbeda dengan asalnya.
a.       Faktor-kator pendorong asimilasi
1.      Toleransi antar kebudayaan yang berbeda
2.      Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3.      Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4.      Siakp terbuka dari golongan yang berkuasa dalm masyarakat
5.      Persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan
6.      Perkawinan campuran(amalgamation)
7.      Adanya musuh bersama dari luar.

b.      Faktor-faktor penghambat asimilsai
1.      Terisolirnya kehidupan kelompok
2.      Kurangnya pengetahuan daari kebudayaan lain
3.      Perasaan takut kepada kebudayaan lain
4.      Perasaan bahwa kebudayaannnya lebih tnggi dari kebudayaan lain.
5.      Perbedaan warna kulit dan cirri badanniah (ras)
6.      Golongan minoritas mendapat ganguan dari golongan mayoritas.
7.      Perbedaan kepentingan.
      Jika dalam proses sosial yang terjadi adalah konflik, maka proses yang diperlukan adalah akomodasi, yaitu satu istilah yang sepadan dengan isilah adaptasi pada studi biologi.
4.      Akomodasi
      Akomodasi dapat berarti keadaan atau proses. Sebagai suatu keadaan, akomodasi menunjuk pada adanya keseimbangan dalam interaksi antara individu dan kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nila-nilai sosial yang berlaku di msyarakat. Sedangkan sebagai proses, akumodasi menunjuk kepada usaha-usahah manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha  untuk mencapai kesetabilan interaksi sosial. Menurut Gilin dan Gillin akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk mengambarkan suatu proses dalam hubunggann sosial yang samam artinya dengan adaptasi yang diguankan oleh para ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses di mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitrnya.
a.       Tujuan akomodasi
1.      Mengurangi pertentangan
2.      Mencegah meledaknya suatu pertentangan
3.      Memungkinkan terjadinya kerja sama
4.      Mengusahakan terjadinya asimilsi

b.      Bentuk-bentuk akomodasi
1.      Konsiliasi
2.      Mediasi
3.      Arbittrasi
4.      Kompromi
5.      Coercion

2.6 DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
      Setiap perubahan sosial, apakah dalam bentuk evolusi atau revolusi, pengaruhnya kecil atau besar, dan direncanakan atau tidak direncanakan pasti membawa akibat-akibat, baik positif maupun negative. Pengaruh perubahan sosial terhadap kehidupan kemsyarakatan yang berakibat positif berarti akan melahirkan kondisi hidup yang integrative. Sedangkan pengaruh negative dari perubahan sosial akan menciptakan kondisi hidup yang disintegrative atau disorganisasi.
1.      Dampak positif
      Beberapa dampak positif yang mungin timbul akibat perubahan sosial di masyarakat, anatara lain sebagai berikut:

a.       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
      Perkembangan atau kemajuan iptek sebgai akibat ositif dari perubahan sosial dapat dirasakan diberbagai bidang kehidupan, misalnya bidang pendididkan. Dengan kemajuan iptek ini diharapkan kualitas  kehidupan manusia dapat meningkat.
b.      Terciptanya lapangan pekerjaan
      Perubahan sosial yang terjadi di masyrakat bisa timbbul karena modernisasi. Dampak positif dari hal ini adalah tumbunhnya industrialasasi di berbagai bidang kehidupan. Misalnya dengan menambah jumblah kariawan atau dengan mendirikan perusahaan baru, maka dari sini akan muncul lapangan pekerjaan baru.
c.       Terciptanya tenaga kerja professional
      Dalam industrialisasi yang dilengkapi teknologi mutakhir, tenaga kerja tidak hanya dituntut untuk mempunyai kecapkapan, keterampilan dan keahlian saja, tetapi tenaga kerja harus dituntut untuk bersikap professional.
d.      Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
      Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir, maka akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja

2.      Dampak negative
      Bebrapa dampak negative yang mingkin timbul akibt perubahan sosial di masyarakat adlah asebgai berikut:
a.       Kondisi disintegrasi
b.      Pergolakan daerah

2.7 PERUBAHAN SOSIAL BAGI DAMPAK GLOBALISASI
      Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental. Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Teknologi yang rumit dan mahal.
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
c. Pendidikan formal di sekolah.

Dampak Negatif Globalisasi :
a.   Unsur-unsur budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup free sex, semakin maraknya pornoaksi.
Dampak positif Globalisasi :
a. Cepat masuknya budaya asing  yang memperkaya budaya Indonesia
b. Perubahan pola pikir tradisional menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis
c. Munculnya sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras
d. Munculnya pola pembagian kerja antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku diskriminasi terhadap perempuan
e. Berkembangnya ilmu pengetahuan
f. Berkembangnya cara berpikir kritis.

2.8 CARA MENGATASI PERUBAHAN SOSIAL
      Akibat dari perubahan sosial salah satunya memudarnya jati diri bangsa. Jati diri akan menjadi bagian penting dalam interaksi simbolik dalam masyarakat dan akan membangun citra manusia, bangsa dan negara. Cara-cara untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa, antara lain sebagai berikut.
1.      Jati diri harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa.
      Jati diri yang telah tersusun harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
Indonesia. Antara lain: (1) religious, (2) humanis, (3) naturalis , (4) terbuka, (5) demokratis, (6) integrasi dan harmoni (7) nasinalisme dan patriotisme, (8) berkomitmen terhadap kebenaran, (9) jujur dan adil (10) provisional (11) ber-iptek (12) mandiri (13) etis dan moralis (14) kepatuhan kepada hukum (15) berjiwa kemasyarakatan (16) berjiwa cultural (17) berjiwa seni dan estetika.
2.       Memiliki loyalitas terhadap NKRI
3.      Pembudayaan jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan.
4.      Memiliki komitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan nilai moral.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Uraian dalam tulisan ini telah memberikan suatu penjelasan mengenai hakekat perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia, faktor-faktor yang turut mempengaruhi tingkat dan corak perkembangan itu, dan implikasi dari perubahan tersebut terhadap kehidupan manusia bermasyarakat. Suatu perubahan sosial selalu terwujud dalam bentuk adanya kekacauan dalam kehidupan sosial; tetapi tidak semua perubahan ini mewujudkan kekacauan sosial yang besar. Yang terbanyak adalah adanya kekacauan dalam ruang-ruang lingkup kehidupan sosial yang kecil dan yang biasanya terjadi dimulai dalam kehidupan keluarga.Kekacauan sosial dapat mengakibatkan adanya konflik-konflik sosial, tetapi suatu konflik sosial tidak dapat berlangsung terus menerus. Karena manusia tidak dapat hidup dalam suatu keadaan kekacauan terus menerus, maka pada suatu saat suatu kedamaian terwujud dan suatu ketertiban sosial baru menjadi landasan dalam kehidupan sosial masyarakat yang bersangkutan.Usaha-usaha mengatasi kekacauan biasanya juga berasal dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri, yaitu sejumlah warga masyarakat yang menyadari kerugian-kerugian dari adanya kekacauan; tetapi bisa juga oleh adanya kekuatan yang berasal dari luar masyarakat tersebut. 
DAFTAR PUSTAKA

1.      Rohmat dhoir.Taufik, dkk.2007.Sosiologi 3.Ghalia Indonesia.Jakarta
2.      Wahyudin.Dinn,dkk.2006. Pengantar Pendidikan.Universitas Terbuka.Jakarta
3.      Nasution.S.1999.Sosiologi Pendidikan.Sinar Grafika Offset.Jakarta
4.      Trisnu Brata.Nugroho.2006.Antropologi.Jakarta
5.      Ardadiah.Tri.1997.Pengantar Sosiologi.Jember
6.      Narwoko.Dwi dan Suyanto.Bagong.2004.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.Prenada Media.Jakarta
7.      Soerjono.Soekanto.1990.Sosiologi Suatu Pengantar.PT.Raja Grafido Persada.Jakarta..